Notification texts go here Contact Us

Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Pelaku Perkosa Mayat Korban

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated


PENAJAM - Warga Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dibuat geger dengan tewasnya satu keluarga pada Selasa (6/2/2024) sekira pukul 01.30 Wita.

Pelaku juga sempat memerkosa mayat korban usai membunuh lima orang di rumah tersebut. Polisi berhasil membekuk pelaku dalam hitungan jam.


  • GAMBAR-GAMBAR KORBAN PASCA KEJADIAN.

WARNING ! (SENSITIVE CONTENT)


Berikut sejumlah fakta dari kejadian tersebut:

pelaku pembunuhan satu keluarga.

  • Korban tewas satu keluarga. Yakni, Waluyo (35), istrinya, SW (34), dan tiga anak mereka, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5).
  • Pelaku hanya sendiri, seorang remaja berusia 17 tahun berinisial J alias SJ.
  • J yang masih berstatus pelajar sebuah SMK itu menghabisi para korbannya menggunakan parang.
  • Pelaku dan para korban bertetangga. Jarak rumah mereka sekira 20 meter.
  • Sebelum beraksi, pelaku disebut menegak minuman keras. Dalam kondisi setengah sadar itulah muncul niat dari tersangka mendatangi rumah korban untuk menghabisi korban karena dendam. Sebelum menjalankan aksinya, tersangka mematikan saklar listrik di rumah korban.
  • Saat beraksi, J ketahuan Waluyo dan langsung menyabetkan parang yang dibawa dari rumah kepada Waluyo. Akibat sabetan parang, Waluyo mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal. J lalu menghabisi anak pertama Waluyo, R, yang masih berusia 15 tahun karena berteriak. Aksi brutal J tak berhenti di situ, dia lalu menghabisi nyawa istri Waluyo, SW dan dua anaknya yang masih balita, V dan Z. 
  • Menurut Kapolres PPU AKBP Supriyanto di Mapolres PPU, Selasa (6/2/2024) sore, tak hanya menghabisi nyawa satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU, J alias SJ (17), juga melakukan pelecehan seksual kepada jasad SW (34) istri korban Waluyo (35) dan R (15). Aksi bejad J itu dilakukan tak lama setelah dia membantai Waluyo sekeluarga. "Berdasarkan pengakuan, tersangka ini menyetubuhi jasad si istri (SW) dan putri pertamanya (R). Setelah itu dia meninggalkan tempat," kata Kapolres PPU AKBP Supriyanto di Mapolres PPU, Selasa (6/2/2024) sore. Namun Priyanto mengaku masih menunggu keterangan resmi dari dokter untuk memastikan pengakuan yang disampaikan tersangka.
  • Dari pendalaman pihak kepolisian, terungkap ada rasa dendam dari J yang menjadi motifnya menghabisi nyawa Waluyo sekeluarga. Perselisihan antara korban dengan tersangka, seperti persoalan ayam, hingga terakhir adalah persoalan helm. Berdasarkan pengakuan tersangka, korban sempat meminjam helm dan tak kunjung mengembalikan padahal sudah lewat tiga hari.
  • Polisi menjerat J dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider 366 KUHP juncto Pasal 60 Ayat 3 juncto juncto Pasal 76 Ayat C Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya seumur hidup.
  • Sebelum ditangkap, J sempat mengarang cerita untuk mengelabui polisi. Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengatakan J sebelumnya memang hanya berstatus saksi. Sebab, dia menjadi orang yang pertama mengetahui tragedi pembunuhan lima orang anggota keluarga tersebut.
  • Polisi mulanya mendapat laporan dari warga berinisial A tentang adanya kasus pembunuhan pada Selasa (6/2/2024) dinihari. Berdasarkan keterangan A, dia mengaku kali pertama mendapat informasi tragedi tersebut dari J, yang tak lain adalah saudaranya sendiri.
  • Dalam keterangannya, J mengaku mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban, yang memang tak jauh dari rumahnya. Karena mendengar teriakan minta tolong, J lantas mengambil parang dan mendatangi sumber teriakan. Di sana, dia mengaku ada sekitar 10 orang asing. J bahkan mengaku sempat terlibat duel dan berhasil melukai satu orang. Namun karena kalah jumlah J akhirnya terpojok dan diancam. J lantas pulang ke rumah dan memberi tahu kejadian yang dia alami kepada A. "Keterangan ini tidak masuk akal. Lalu kami amankan J ini ke Polsek Babulu," kata Kapolres.
  • Polisi lantas fokus ke olah TKP. Polisi lalu mengkonfrontir hasil olah TKP dengan keterangan J. "Akhirnya dia (J) mengaku bahwa dia yang melakukan pembunuhan," kata Kapolres. (redaksi)

Shock/Gore/Creepy/Disturbing/Facts/News/TrueCrime/Caught On Video. Blog ini memuat berita, foto, video atau insiden mengerikan dari berbagai tempat di dunia.

47 komentar

  1. Hukum Rajam harusnya, masyarakat melempari dia dengan batu sampai dia matti!!
    1. ini bukan masa jahiliyah, sekarang ada hukum, ente duduk tenang saja, semua sudah di urus polisi
    2. Memang benar.. tapi membunuh.. apalagi anak 15, 10 dan 2,5 tahun broo.. parah kali cuy masih bayi di parang 😢
  2. gila sih ini, parah banget 1 keluarga diabisin:')
  3. Setan pun insecure lihat kelakuan nya
  4. Wibu kok gelep
  5. Wibu kok gelep
  6. Makanya jangan mabok. Hindari mabuk gak ada manfaatnya....
  7. Tuh bukan orang,tapi iblis,anak kecil di bunuh juga...
  8. Gw baca ama liat fotonya gak tega,anak kecik jugak diabisin,hukuman mati harus dijatuhin buat sipelaku
    1. tanpa lu request hukum mati juga udh ada UUD nya, tapi semua sudah di tentukan hakim bisa penjara seumur hidup atau hulum mati
  9. makanya mabok haram
  10. Mohamad Nor Hidayat
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  11. astaghfirullah ya allah
  12. Wibu halu katanya duel sama pelaku
  13. Kalo ga dihukum mati atau seumur hidup sih parah bener keadilan di negeri ini
    1. seumur hidup juga ga cukup bg, usia dia 17 tahun ya berarti 17 tahun penjara, paling benar sih hukum mati
    2. Ya gak lah seumur hidup itu ya seumur hidup bukan umur 17 dipenjara 17 tahun,ya sampe mati lah
    3. Dih seumur hidup sampe mati ? lu belajar dari mana ?
    4. lu yg harusnya belajar begok, seumur hidup ya ampe mati lah dongok. yakali usia 17 taon dihukum 17 taon. belegug sia tolol
    5. Bapak kau kebanyakan ngewe sama lonte jd kau goblok ga tau hukum ngomong hukum
  14. hukum mati dgn cara kirim ke kandang singa biar mati perlahan2
  15. RAJAM, WALLAHI RAJAM, LIMA NYAWA JUGA GA SEBANDING DENGAN SATU NYAWA DIA
    1. rajam di indonesia ga berlaku
  16. Mungkin bisa dikuliti hidup2 tp jgn sampai mati
  17. sangar awmu cak
  18. bunuh aja tu sumpa aku gerem
  19. Harus di hukum mati ini, ga ada lgi istilah kata di bawah umur, gw liatnya aja emosi ajg
  20. Astafirullah Bulu kuduk ku berdiri ngeliat korbannya. Sadis banget. Pelaku harus di hukum mati
  21. Udah tau lah ya hukuman yang setimpal untuk dia... walaupun masih muda tetap aja kasusnya sudah melebihi batas, bahkan setan yang melihatnya mungkin bakal sungkem ama ni orang...
  22. Korban yg cewe2.... kayaknya diperkosa semua itu...soalnya korban yg cewe2...pada gak pke celana
    1. Keterangan nya emang diperkosa semua. Mantan pacarnya dan ibu mantannya
    2. yang umur 10 thn juga kh bg, kok dia ga pake clana??
  23. hukum mati jgn sampe manusia binatang kaya dia hidup di dunia
  24. Gk tega yang anak kecilnya,sedih banget
  25. HARUS HUKUM MATI, SDM KEQ DIA HARUS BENAR2 MERASAKAN SIKSAAN YG DIA LAKUKAN KE KORBAN. DASAR ANAK LONTE PANTEK
  26. semabok apa gw ga pernah rusuh tuh,ngelebih lebih in aja tuh idiot dongo
  27. Setan pun bakal sungkem sama dia🗿
  28. Kirim sini ke cipinang
  29. Di bantai ga tuhhh
  30. Dari latar belakangnya juga dia memiliki ketertarikan dengan anime hentai dengan genre yang tidak masuk akal (necro ,dll)... Fantasi orang ini jelas diluar nalar manusia...jadikan dia pupuk tanah pemakaman saja biar bermanfaat bagi tanaman disana daripada jadi manusia biadab haha...
  31. Ada bapa dirumah pun, ga ngejamin ke amanan keluarga
  32. Pokonya kita smua doa kan sekeluarga supaya diberikan tempat di sisi Allah, di hapuskan smua dosa² nya dan supaya sekeluarga di kumpulkan kembali di surga mu yallah, aamiin, minta waktu sbntar baca Al Fatihah ya temen²
  33. Inalillahi buat korban semoga Khusnul khatimah...N buat pelaku Hukum di dunia N akhirat
  34. gambar nya di hapus ya? bisa re upload ulang?
  35. Wibu Tolol
  36. manusia jahanam
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.