Dua orang turis asal Israel dan seorang pemandu tewas ditembak polisi Mesir pada Minggu (8/10) imbas konflik yang sedang pecah antara Israel dan Palestina.
Selain ketiga korban tewas, terdapat korban keempat yang terluka. Polisi yang menembak menggunakan senjata pribadinya itu pun langsung ditangkap.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan.
"Pagi ini, saat turis Israel berkunjung ke Alexandria, Mesir, seorang penduduk setempat melepaskan tembakan ke arah mereka. Membunuh dua warga negara Israel dan pemandu yang berasal dari Mesir," kata Kementerian Luar Negeri, diberitakan AFP, Senin (9/10).
"Selain itu, ada seorang warga Israel yang terluka," tambah mereka.
Polisi itu disebut menembak secara acak ke arah rombongan tur yang berisi turis asal Israel yang sedang berkunjung ke Alexandria.
Seorang narasumber dari pihak keamanan yang diberitakan Extra News mengatakan polisi tersebut menggunakan senjata pribadi untuk menembak rombongan tersebut.
Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan terkait serangan terhadap rombongan turis tersebut.
Adanya serangan tersebut membuat Dewan Keamanan Nasional Israel mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya agar tidak bepergian ke luar negeri, terutama ke negara-negara Timur Tengah.
"[Turis yang sudah terlanjur pergi] harus meninggalkan Mesir secepat mungkin," kata mereka.
Selain itu, Dewan Keamanan Nasional negara tersebut juga mengatakan bakal ada peningkatan kelompok teror dan penyerang tunggal yang melakukan serangan terhadap warga Israel di luar negeri.
Mesir merupakan negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel pada 1979 silam. Negara tersebut juga menjadi penengah antara Israel dan Palestina.
Meski demikian, banyak warga Mesir yang "tidak akrab" dengan Israel walaupun banyaknya turis yang mengunjungi negara tersebut.
Sementara itu, baku tembak masih terjadi antara militan Hamas dan pasukan militer Israel di sejumlah wilayah.
Sejumlah warga Israel juga dikabarkan disandera oleh militan Hamas. Namun, tak dijelaskan berapa jumlah orang yang menjadi korban sandera.